Pages

Labels

Senin, 11 November 2013

Konfigurasi routing pada linux debian

Selanjutnya adalah seting routing, sebelum kita konfigursi routing kita harus pahami dahulu routing itu apa.
Routing adalah sebuah proses untuk membungkus sebuah ip agar ip local agar bisa terkoneksi dengan internet, contohnya : ada ip local atau client dengan ip 192.168.1.253 mengakses internet tetapi saat mengakses internet ip client lagi tidak menggunakan ipnya sendiri tetapi menggunakan ip eth0 server yaitu 192.168.111.90, nah itulah yang dinamakn routing. Untuk perintah routing sangat mudah tetapi ini lah yang paling penting jadi harus kita ingat, berikut perintahnya:
debian-server:~# iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j  MASQUERADE

keterangan 192.168.1.0/24 adalah network dari client atau network dari eth1 dan untuk /24 dalah subnet dari network tersebut
konfigurasi di atas akan hilang jika komputer dimatikan dan kemudian di hidupkan, la terus piye mas, mosok kudu nyeting terus ? J tenang ada cara agar setinga tadi tidak hilang ketika kita matikan komputer tersebut, cara nya dengan perintah :
debian-server:~# iptables-save > /home/iptables
selanjutnya kita konfigurasi sedikait di /etc/rc.local contohnya sebagai berikut:
debian-server:~# nano /etc/rc.local
kemudian tambahkan sebuah skrip iptables-restore < /home/iptables sebelum kata exit 0 mak akan menjadi seprti dibawah ini :
# By default this script does nothing.

iptables-restore < /home/firewall
exit 0
Untuk keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan y untuk menyimpannya.
Jadi konfigurasi kita tadi akan tetap ada walaupun komputer dimatikan. Apa Cuma itu saja konfigurasi kita untuk routing ? jawabanya tidak hanya itu saja masih ada sebuah kanfigurasi lagi, hemtt pasti ada yang bilang “konfigurasinya kok banyak banget toh mas ?” jawabanya ya begitulah adanya jadi jangan mengeluh aja tetapi langsung kita coba. Oke untuk konfigurasi routing selanjutnya adalah kita akan menkonfigurasi file di /etc/sysctl.conf seperti di bawah ini :
debian-server:~# nano /etc/sysctl.conf
Kemudian edit bagian ini :
# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4
#net.ipv4.ip_forward=1
Menjadi seperti di bawah ini :
# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4
net.ipv4.ip_forward=1

Untuk keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan y untuk menyimpannya.
Demikianlah konfigurasi routing, jadi sekarang client sudah bisa terkoneksi ke internet. Ohh iya ada yang lupa, masih ada sebuah konfigurasi lagi, fungsi daripada konfigurasi ini adalah supaya kita bisa ping sebuah alamat web contohnya : ping google.com kalo konfigurasi ini tidak dilakukan maka kita hanya bisa ping alamat ip saja contohnya : ping 8.8.8.8 untuk 8.8.8.8 adalah salah satu ip dari google. Lansung saja untuk konfigurasinya dengan perintah nano /etc/resolv.conf contohnya seperti di bawah ini.
debian-server:~# nano /etc/resolv.conf
setelah itu tambahkan seperti dibawah ini :
nameserver 192.168.111.90
nameserver 192.168.111.254
Untuk keluar tekan aja ctrl + x lalu tekan y untuk menyimpannya.

Keterangannya ip 192.168.111.90 adalah ip eth0 sedangkan ip 192.168.111.254 adalah ip gateway eth0 jadi kalau menemui jaringan yang berbeda tinggal di sesuaikan saja. Yaa itulah konfigurasi untuk routing mudahkan. Agar lebih memudahkan kita saya sarankan kita mencobanya beberapa kali dalam seminggu akar kita bisa ingat konfigurasinya tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar